Rabu, 29 Oktober 2008

GILA.....!!!

Kata itulah yang sering terlintas ketika seseorang berbicara tentang gangguan jiwa. Stigma yang bukan hanya melekat pada pasien, tapi juga keluarga dan kalangan profesional di bidang kesehatan jiwa sendiri.
Di kalangan profesional sendiri stigma GILA yang selalu dihubungkan dengan pasien Psikiater sangat melekat. Entah bagaimana masa pendidikan kedokteran mereka dahulu, beberapa dokter memang nyata-nyata mengatakan untuk tidak pergi ke Psikiater padahal pasiennya memerlukan bantuan psikologis dari psikiater "Memangnya kamu GILA sampai mau datang ke Psikiater?" kata si dokter itu.
Pendidikan kedokteran dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang apa sebenarnya gangguan kesehatan jiwa sangatlah diperlukan. Bukan untuk kepentingan pasien sendiri tapi juga demi kepentingan bangsa dan negara. Tentunya kita tahu bahwa beban negara untuk pasien gangguan jiwa sangat berat, hal ini karena pasien gangguan jiwa terutama yang mengalami skizofrenia rata-rata adalah golongan umur produktif. Sakit yang diderita membuat dia sulit bekerja dan tidak mampu menghasilkan secara ekonomi. Itulah mengapa menjadi hal yang sangat wajar bila pemerintah juga harus berusaha untuk memberikan penerangan yang benar kepada masyarakat tentang gangguan kesehatan jiwa ini.
Semoga di tahun-tahun mendatang, informasi tentang gangguan jiwa dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga stigma GILA dapat semakin lama semakin hilang.

Tidak ada komentar: