Senin, 24 November 2008

SEMINAR BIDAN

Hari/Tanggal : Sabtu/ 29 November 2008
Jam : 09.00 - 12.00
Tempat : Auditorium Lantai 5 RS Global Medika, Jl.MH.Thamrin no.3 Cikokol-Tangerang
Biaya : Gratis
Tema : Ibu Melahirkan dan Permasalahannya
Pembicara :
dr.Roy Sianturi,SpOG : Partus Macet
dr.Andri,SpKJ : Psikologis Ibu Hamil dan Melahirkan
dr.Rasmita Ginting,SpA : Gawat Neonatus

Ada Door Prizenya !!!!

Rabu, 12 November 2008

Tanggapan Inspirational Kesehatan KOMPAS 12 November 2008 “Pecandu Narkoba dan Gangguan Jiwa pun Ada Solusinya”

Saya terkejut membaca inspirational kesehatan KOMPAS tanggal 12 Nov 2008 tentang “Pecandu Narkoba dan Gangguan Jiwa pun Ada Solusinya”. Di sana dituliskan menurut narasumber dr.Alfred Sutrisno,SpBS bahwa penyakit gangguan jiwa yang disebutkan (skizofrenia,bipolar, anorexia, obsessive compulsive) sering diobati dengan pemberian obat-obatan tetapi tidak dapat diatasi secara total atau dosis obatnya makin meningkat sehingga akhirnya penderita tidak dapat diatasi lagi. Pendapat ini adalah tidak tepat, terlalu men-generalisasi dan hanya berdasarkan pendapat seorang ahli yang sehari-hari memang tidak banyak terlibat dalam penanganan pasien gangguan jiwa.
Saya sebagai seorang psikiater dan sekaligus dosen Ilmu Kesehatan Jiwa di Fakultas Kedokteran tidak sependapat dengan pendapat tersebut. Kemajuan pengobatan di bidang kedokteran telah membuat terobosan yang besar dalam penanganan gangguan jiwa. Tujuan akhir dari pengobatan saat ini bukan hanya menghilangkan gejalanya namun juga mengembalikan fungsi pribadi dan sosialnya secara maksimal. Dalam penanganan gangguan jiwa, pengobatan dengan obat bukan satu-satunya cara tetapi harus juga didukung oleh tatalaksana secara psikologis dan sosial. Satu hal yang penting dalam praktek dan penelitian dari berbagai ahli di dunia mengatakan bahwa dalam pengobatan pasien gangguan jiwa, dosis obatnya bukan semakin meningkat namun bahkan dapat semakin menurun atau pada beberapa kasus dapat berhenti dari penggunaan obat itu. Sampai saat ini di buku teks Psikiatri manapun, teknik bedah saraf untuk penanganan kasus-kasus gangguan jiwa belum termasuk sebagai salah satu pedoman tatalaksana untuk gangguan jiwa. Penelitian di bidang ini pun masih relatif sedikit yang dipublikasikan sehingga banyak ahli masih ragu apakah teknik ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi gangguan jiwa. Untuk itu penanganan gangguan jiwa dengan bedah saraf haruslah ditempatkan sebagai suatu terapi alternatif yang masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar membawa keuntungan bagi penderita gangguan jiwa di kemudian hari.


Dr.ANDRI,SpKJ
Psikiater dan Pengajar Ilmu Kesehatan Jiwa FK UKRIDA
Anggota The American Psychosomatic Society, The Academy of Psychosomatic Medicine and International Society of Behavior Medicine